WEB
WEB DP3 PARIAMAN
Toggle navigation
Profil
Sign out
Update Posting: Kota Pariaman Adakan Rapat Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku
Beranda
Postings
65
Update
Homepage Kategori
-- Pilih Kategori--
Menu
Slider
Kata Sambutan
Berita
Sistem Informasi/Aplikasi
Galeri
Pengumuman
Artikel
Bidang
Posting Kategori
-- Pilih Posting Kategori--
Tak Berkategori
Pengumuman
Berita
Tipe Page
Galeri
Artikel
Sistem Informasi dan Aplikasi
Informasi Inovasi
Menu
-- Pilih Menu--
Beranda
Pembentukan Dinas
Profil
Tujuan dan Sasaran
Berita
Informasi
Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan
Struktur Organisasi
Inovasi
Pengumuman
Unggahan
Informasi Inovasi
Hubungi Kami
Status Posting
Publish
Unpublish
Layout Posting
One Layout
Many Layout
Judul Posting
Deskripsi
<div class="WordSection1"> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">DPPP, Pariaman -- Sekretaris Daerah Kota Pariaman, sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Yota Balad, memimpin Rapat Koordinasi Penanganan PMK di aula Balai Kota Pariaman, pada Kamis (25/08/2022).</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Rapat koordinasi ini turut dihadiri Wakapores Kota Pariaman, Perwakilan Dandim 0308 Pariaman, dan Satgas PMK Kota Pariaman.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Melalui kesempatan itu, Yota Balad mengimbau jajaran satgas PMK agar serius dalam upaya menangani pengebaran PMK di Kota Pariaman, menurutnya PMK adalah pandemi yang melanda Indonesia setelah covid-19, yang menyerang ternak berkuku ganda.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Ia mengatakan, pembentukan satgas PMK adalah langkah serius pemerintah kota dalam upaya menghentikan penyebaran PMK yang telah merugikan peternak di kota pariaman.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">“PMK sangat merugikan bagi peternak sapi dan kerbau di kota pariaman, oleh karena itu, ini harus menjadi perhatian kita bersama karena mengganggu perekonomian di kota pariaman,” ungkapnya.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Kendati di kota pariaman tidak ada pasar ternak, yang menjadi perhatian satgas menurutnya yaitu lalu lintas ternak yang masuk ke kota pariaman.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Ia minta seluruh stekholder saling memberikan informasi apabila ada ternak dari luar yang masuk ke kota pariaman, sehingga langkah-langkah penanganan PMK dapat dilakukan.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Sementara itu, Wakapolres Pariaman, Kompol Jon Hendri menambahkan, pihaknya dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan telah melakukan pengawasan dan melakukan pengobatan pada ternak yang terjangkit PMK di kota pariaman.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Disamping itu, pihaknya juga telah melakukan beberapa kali razia kendaraan yang membawa ternak sapi dan kerbau yang melintas di kota pariaman. “Kami telah melakukan beberapa kali razia kendaraan yang membawa sapid an kerbau, kami cek surat kesehatan hewannya,” ungkapnya.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Ia berharap kedepan dilakukan lagi razia serupa, tentunya dengan tim gabungan seluruh satgas PMK, untuk mengecek kondisi hewan dan kemana hewan itu akan dibawa.</span></span></p> <p><span style="font-size:16px"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"">Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril melaporkan, kondisi PMK seluruhnya di kota pariaman terdapat 270 kasus PMK, dengan jumlah ternak yang telah sembuh 228 ekor, potong paksa 7 ekor dan sisa sakit 35 kasus.</span></span></p> </div>
Logo/Icon Posting
Gambar Utama
Tanggal Terbit
Simpan
Batal